pers-scaled.jpg
 20230731_193802.gif
 323276293_566466371650625_8427709249684468411_n-scaled.jpg

Di awal tahun 1975, pemerintah dalam hal ini Menteri Pendidikan dan kebudayaan menginstruksikan agar dapat diciptakan suatu rangkaian latihan senam yang gerakan-gerakannya bersumber pada Kebudayaan Nasional dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Untuk itu pihak Sekolah Tinggi Olahraga (STO) Jakarta dan IPSI telah “menciptakan” suatu bentuk senam yang lebih kena bila dinamakan Senam Pagi Indonesia.

SPI tersebut diharapkan dapat merangsang perkembangan dan pertumbuhan generasi muda, selain peningkatan dan pengembangan daya apresiasi budaya nasional serta kegemaran untuk berolah raga. Dalam melakukan senam, tidak memerlukan pakaian khusus olahraga, sehingga setelah melakukan senam murid-murid bisa langsung mengikuti pelajaran di sekolah.

Gerakan pertama dari SPI ini, adalah lari-lari memasuki lapangan untuk mencari tempat dan membentuk formasi dilanjutkan dengan lari-lari di tempat. Kemudian “salam”, posisi berdiri tegak, kaki rapat dan tangan di samping paha. Setelah salam dilanjutkan dengan rangkaian pertama, disusul dengan penenangan.

SPI ini diluncurkan pertama kalinya ketika peringatan Hari pendidikan pada 2 Mei 1975. Demonstrasi SPI ini melibatkan beberapa sekolah SD di Jakarta di bawah bimbingan para mahasiswa STO Jakarta.

Sumber: Merdeka, 14-5-1975 hal 6. Koleksi Surat Kabar Langka-Perpustakaan Nasional Salemba (SKALA-Team)

About Post Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *