pers-scaled.jpg
 20230731_193802.gif
 323276293_566466371650625_8427709249684468411_n-scaled.jpg

Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan puskesmas di seluruh daerah Indonesia selama 24 jam saat pemungutan suara Pemilu 2024. Dalam hal ini, Kemenkes akan berkoordinasi dengan stakeholder terkait.

“Khusus Pemilu 2024 ini kami siagakan 24 jam puskesmas. Tapi dengan beberapa mekanisme yang kita koordinasikan bersama,” kata Direktur Pelayanan Kesehatan Primer Kemenkes Obrin Parulian dalam acara Kemencast kesiapan bidang kesehatan di Pemilu 2024 di Jakarta, Senin (5/2/2024).

Nantinya, kata Obrin, Kemenkes akan berkoordinasi terkait ketersediaan ambulans di puskesmas. Hal ini dilakukan untuk proses rujukan ke Rumah Sakit hingga penyediaan kontak darurat 119.

“Sistem kesehatan Indonesia telah siap menyambut perhelatan Pemilu 2024. Termasuk koordinasi lintas program dengn Ditjen Pelayanan, Kesehatan dan Ditjen Kesehatan Masyarakat hingga Krisis Kemenkes,” kata Obrin, menjelaskan. 

Kemenkes mencatat sebanyak 820.161 lokasi tempat pemungutan suara (TPS)  dengan jumlah KPPS mencapai 5.741.027 orang. Dalam hal ini, Kemenkes juga mengerahkan seluruh kemampuan yang ada untuk menyukseskan Pemilu 2024.

“Sudah ada kesiagaan nomor kontak 119 nanti ada, sebab untuk posko misalnya di tiap TPS tidak ada, tapi nanti akan ada kesiagaan ini semua dibangun termasuk penempatan terdekat dengan setiap TPS. Kita juga ada mapping nanti, termasuk kesiagaan ambulans dan sistem rujukannya bergerak,” kata Obrin

Sekilas dr. Obrin Parulian, M. Kes, Direktur Pelayanan Kesehatan Primer

Pria kelahiran Sipirok Tapanuli Selatan ini dilantik sebagai Direktur Pelayanan Kesehatan Primer pada tanggal 17 Mei 2023.

Peraih gelar Dokter Umum dari UGM Yogyakarta serta Magister Kesehatan STIKES Bina Husada Palembang ini sebelumnya menjabat sebagai Direktur SDM, Pendidikan dan Umum RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten.

Selama 20 tahun berkarir sebagai ASN, beliau telah menerima berbagai penghargaan, diantaranya Satya Lancana Karya Satya X Tahun (2013) dan Bhakti Karya Husada Dwi Windu (2019).

About Post Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *