pers-scaled.jpg
 20230731_193802.gif
 323276293_566466371650625_8427709249684468411_n-scaled.jpg

Kabar Prabowo Subianto bakal rujuk dengan mantan istri, Titiek Soeharto, berembus kencang di tengah keriuhan Pilpres 2024.

Prabowo sendiri diprediksi bakal terpilih sebagai Presiden RI selanjutnya jika mengacu pada hasil hitung cepat Pilpres 2024.

Seandainya Prabowo benar menjadi Presiden RI, maka posisi ibu negara lowong karena status duda yang disandang mantan Danjen Kopassus itu.

Maka ketika Prabowo mulai terlihat dekat lagi dengan Titiek Soeharto, para pendukungnya untuk memberikan dukungan penuh.

Ini terlihat ketika Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto di berbagai kesempatan langsung disambut riuh para pendukungnya.

Rumah tangga Prabowo dan Titiek sendiri kandas karena perbedaan politik antara kedua keluarga. Ini bermula di kala kekuasaan Suharto mulai goyah.

Pada Mei 1998 terjadi badai politik di Indonesia. Ribuan mahasiswa berdemonstrasi menuntut Presiden Suharto mundur. Aksi demo mahasiswa itu sampai menduduki gedung DPR/MPR.

Keluarga Cendana marah mengapa Prabowo yang saat itu menjabat Pangkostrad membiarkan mahasiswa menduduki gedung MPR/DPR.

Mereka curiga bahwa itu disengaja oleh Prabowo sebagai bagian dari konspirasi untuk menjatuhkan sang raja. Prabowo dianggap berkomplot dengan Habibie untuk menjatuhkan Suharto.

Tutut dan Mamiek marah-marah kepada Prabowo, “Kamu ke mana saja dan mengapa membiarkan mahasiswa menduduki gedung MPR/DPR?” dikutip dari buku “Prabowo: Dari Cijantung Bergerak ke Istana”.

Prabowo dengan sengit balik bertanya apakah ia harus menembaki para mahasiswa itu. Anak Suharto lalu bertanya apa solusi dari semua itu.

Ada dua opsi yang diutarakan Prabowo. Pertama Suharto mesti mengundurkan diri. Kedua Presiden harus melakukan kompromi dan harus ada perubahan ke arah reformasi.

“Itu yang dianggap sebagai penghianatan oleh keluarga Cendana,” ujar Sumitro Djojohadikusumo, ayah Prabowo.

Usai berhasil mencegah aksi sejuta orang di Monas yang digagas Amien Rais, Prabowo lalu bergegas ke Cendana guna melaporkan keberhasilannya itu.

Sampai di Cendana, Suharto sedang duduk bersama Panglima ABRI Wiranto dan putra-putrinya. Melihat Prabowo datang, Mamiek langsung berdiri sambil menunjuk ke arah Prabowo.

“Kamu pengkhianat. Jangan injakkan kakimu di rumah saya lagi,” bentak Mamiek.

“Jadi saya keluar. Saya menunggu. Saya ingin masuk. Saya katakan saya butuh penjelasan. Istri saya menangis,” kata Prabowo.

Prabowo melihat sang istri, Titiek Soeharto, menangis. Namun tidak bisa berbuat apa-apa. Prabowo keluar dari Cendana. Prabowo sakit hati dituding sebagai pengkhianat.

Sejak itu Suharto enggan bertemu dengan menantunya itu. Ketika akhirnya Suharto lengser, pernikahan Prabowo dan Titiek karam.

Mereka bercerai pada tahun 2001 di Pengadilan Agama Jakarta Pusat. Menurut Farid Prawiranegara, karib Prabowo, sahabatnya itu memilih mengakhiri pernikahannya karena tekanan politik.

“Kedua keluarga besar tidak bisa disatukan, meski antara Prabowo dan Titiek sebenarnya tidak ada masalah,” kata Farid.

Sumitro mengatakan, pernikahan Prabowo dan Titiek adalah kecelakaan sejarah. Namun ia tidak pernah menyesali sang anak menikahi putri Presiden.

About Post Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *