pers-scaled.jpg
 20230731_193802.gif
 323276293_566466371650625_8427709249684468411_n-scaled.jpg

Ide kreatif dari DPD PKR Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan ini mendapat apresiasi penuh dari DPP PKR, dimana tindakan dor to dor yang dilakukan oleh Kelik Warsisi Penasehat DPD PKR Musirawas Sumatera Selatan melakukan dialog dengan para pemuda dan pengenalan PKR kepada generasi penerus bangsa ini.

Dialog yang dilakukan oleh Kelik Warsidi di Dusun  II DESA AIR BELITI KECAMATAN TUAH NEGERI mendapat perhatian penuh dari pemuda setempat, dimana mereka siap mendukung PKR dan siap menyerahkan e-KTP nya.

“Pendekatan personal dan melakukan dialog dengan para pemuda yang merupakan pemilih potensial, saya kira ini kiat kita di PKR dengan silaturahiem melakukan pendekatan, dengan senyum, sapa dan santun membuat mereka menyenangi visi dan misi PKR” Ujar Kelik Warsidi

Sekilas Kabupaten Musi Rawas

Awalnya Kabupaten Musi Rawas termasuk dalam wilayah keresidenan Palembang (1825-1966). Hal ini diawali oleh jatuhnya Kesultanan Palembang dan perlawanan Benteng Jati serta Enam Pasirah dari Pasemah Lebar ke tangan pemerintah Belanda. Sejak Saat itu Belanda mengadakan ekspansi da penyusunan pemerintahan terhadap daerah ulu Palembang yang berhasil dikuasainya. Sistim yang dipakai adalah Dekonsentrasi. Kemudian Keresidenan Palembang dibagi atas wilaya binaan (Afdeling), yaitu:

1.            Afdeling Banyu Asin en Kubustreken, ibu kotanya Palembang.

2.            Afdeling Palembangsche Beneden Landen, ibu kotanya Baturaja.

3.            Afdeling Palembangsche Boven Landen, ibu kotanya Lahat.

Afdeling Palembangsche Boven Landen dibagi dalam beberapa Onder Afdeling (Oafd):

1.            Oafd Lematang Ulu, ibu kotanya Lahat.

2.            Oafd Tanah Pasemah, ibu kotanya Bandar.

3.            Oafd Lematang Ilir, ibu kotanya Muara Enim.

4.            Oafd Tebing Tinggi Empat Lawang, ibu kotanya Tebing Tinggi.

5.            Oafd Musi Ulu, ibu kotanya Muara Beliti.

6.            Oafd Rawas ibu kotanya Surulangun Rawas.

Setiap Afdeling dikepalai oleh Asistent Residen yang membawahai Onder Afdeling yang dikepalai Controleur (Kontrolir). Setiap Onder Afdeling juga membawahi Onder Distric dengan Demang sebagai pimpinannya. Musi Rawas berada pada Afdeling Palembangsche Boven Landen.

Pada Tahun 1907, Onder Distric Muara Beliti dan Muara Kelingi diintegrasikan kedalam satu Onder Afdeling yakni Onder Afdeling Musi Ulu. Tahun 1933, jaringan kereta api Palembang-Lahat-Lubuk Linggau (dibuat antara tahun 1928-1933) dibuka pemerintah Belanda. Hal ini menyebabkan dipindahkan Ibu Kota Oafd Musi Ulu, Muara Beliti ke Lubuk Linggau, yang menjadi cikal bakal ibu kota Kabupaten Musi Rawas.

Pada tanggal 17 Februari 1942, kota Lubuk Linggau diduduki Jepang dan Kepala Oafd Musi Ulu Controleur De Mey serta Aspirant Controleur Ten Kate menyerahkan jabatannya kepada Jepang pada tanggal 20 April 1943. Jepang mengadakan perubahan instansi dan jabatan ke dalam bahasa Jepang. Perubahan inilah yang menjadi titik tolak Hari Jadi Kabupaten Musi Rawas. Perubahan Nama tersebut antara lain Onder Afdeling Musi Ulu diganti dengan Nama Musi Kami Gun dipimpin Gunce (Guntuyo). Sedangkan Oafd Rawas diganti menjadi Rawas Gun.

About Post Author

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *